Selasa, 06 September 2011

COVER EMUDAI Majalah PAPUA CULTURAL STUDIES Edisi 1-5

 cover edisi 1

cover edisi ke 2

cover edisi ke 3

cover edisi ke 4

rencana cover edisi ke 5
 


Apabila berkeinginan untuk berlangganan majalah ini, harap dihubungi John G Giay/HP: 081337778831 atau melalui email: johngiay@ymail.com.
Terima kasih atas kerjasamanya.
God bless us
EMUDAI Press

ATASI DIRI DARI PARA PENJAHAT TERSELUBUNG (Catatan Kewaspadaan)

Situasi konflik Politik di Tanah Papuwa semakin tinggi, sehingga diharapkan kepada ORANG-ORANG PAPUA YANG TULUS DAN DICINTAI TUHAN DI Tanah Papuwa ini, kita harus berhati-hati dan jangan mudah percaya cepat dengan orang model berikut ini :
  1. "saya adalah pemberani tapi sesungguhnya ia seorang penakut" 
  2. "Saya adalah pengkotbah tapi sesungguhnya ia seorang penipu"
  3. "Saya adalah pekerja HAM tapi sesungguhnya ia seorang pelaku kekerasan manusia"
  4. "Saya adalah pembicara dan pembela bagi kaum lemah tapi sesungguhnya ia seorang penjahat bagi kaum lemah dan membodohi kaum lemah"
  5. "Saya adalah pembela kaum lemah dan subaltern tapi sesungguhnya ia seorang pembela kaum penguasa dan penjahat"
  6. "Saya adalah kebenaran tapi sesungguhnya ia tidak memahami kebenaran secara benar dan bahkan perusak kebenaran"
  7. "Saya adalah pejuang Papua Merdeka tapi sesungguhnya ia seorang yang mencintai NKRI dan kaki tangan-bekerjasama dengan BIN dan BAIS"
  8. "Saya adalah pendemo yang jujur tapi sesungguhnya ia mencari uang di pemerintah"
  9. "Saya adalah penjaga keamanan yang baik tapi sesungguhnya ia adalah perusak keamanan di Tanah Papua"
  10. "Saya adalah pilihan rakyat tapi sesungguhnya ia adalah seorang pembunuh berdarah dingin bagi rakyat yang memilihnya" 
  11. "Saya adalah penegak hukum tapi sessungguhnya ia adalah perusak hukum paling parah" 
  12. dan seterusnya
Orang-orang model diatas sudah muncul di mana-mana di Tanah Papua untuk melawan suara hati umat dan masyarakat Papua dengan menghilangkan identitas sesungguhnya.
Kita boleh mendengar apa yang diungkapan oleh orang model diatas, tetapi bukan untuk percaya dan mengikutinya melainkan mengikuti kata hati kita sendiri dan mengkritisinya dengan cara berpikir yang kritis dengan analisis yang kristi agar tidak dijebakdan terjebak ke dalam suatu kerajaan iblis manusia di Tanah Papua. 
Orang Papua selalu mengakui bahwa kami orang pengikut Kristus  tetapi tidak sadar bahwa sedang membunuh Kristus dan ajaranNya untuk memuliahkan kerajaan iblis buatan manusia yang merusak keebnaran sesungguhnya yang diajarkan oleh Kristus kepada sunia, yakni menyelamatkan dari segala kejahatan buatan manusia. IBLIS yang sessungguhnya adalah orang membunuh kebenaran Tuhan dan manusia dalam menjaga ideologi kejahatannya.
Jadi, Orang-orang yang mencari pengakuan diri adalah orang-orang yang merusak dirinya dan orang lain di Tanah Papua karena Tuhan tidak mengajarkan kesombongan diatas Tanah ini melainkan ketulusan dan kejujuran hati untuk menyampaikan kebenaran kepada dunia. SALAM DAMAI PAPUWA (JG)